Rabu, 27 November 2013

Pengertian Variabel Global dan Variabel Lokal

Variabel Global dan Variabel Lokal

Variabel merupakan istilah di dunia programming yang dapat diartikan sebagai tempat menampung data, baik itu data berupa bilangan, karakter, ataupun kata/kalimat. Di bahasa pemrograman C dikenal istilah variabel lokal dan variabel global. Apa itu variabel global dan variabel lokal ? Kali ini saya akan membahasnya secara singkat.

Variabel global dapat diartikan sebagai sebuah variabel yang bersifat global (luas) dalam artian variabel tersebut dapat digunakan, dipanggil, ataupun dimanipulasi pada baris  program manapun (selama masih dalam 1 sourcecode). Sedangkan variabel lokal dapat diartikan sebagai variabel yang hanya bisa digunakan, dipanggil, dan dimanipulasi dari fungsi/prosedur tempat variabel tersebut dideklarasikan. Untuk membedakan mana variabel global dan variabel lokal kita dapat dengan mudah melihat pada baris program. Variabel global letak baris deklarasinya adalah diluar blok fungsi (termasuk fungsi main). Sedangkan variabel lokal letak pendeklarasiannya ada di dalam fungsi.


Untuk lebih jelasnya perhatikan potongan baris program berikut ini

#include<stdio.h>
#include<stdlib.h>
int a, b; // Ini adalah variabel global, karena letak deklarasinya di luar fungsi
void fungsi1();
int main() {
 int c, d; // Ini adalah variabel lokal, karena letak deklarasinya berada di dalam fungsi (fungsi main)
 return 0;
}  
void fungsi1() {
 int j, k; // Ini juga variabel lokal, karena letak deklarasinya berada di dalam fungsi 
}
Dengan melihat potongan baris code diatas kita dapat membedakan yang mana yang disebut sebagai variabel lokal dan yang mana yang disebut dengan variabel lokal. Variabel a dan b dapat kita panggil, manipulasi dari fungsi main ataupun fungsi1, karena sifatnya adalah global. Sedangkan variabel c dan d hanya dapat kita manipulasi di fungsi main saja. Jika kita panggil dari fungsi1 maka variabel tidak akan dikenali, karena sifatnya adalah lokal (dapat dikenali dari fungsi tempat pendeklarasiannya saja). Begitu juga dengan variabel j dan k, kita hanya dapat memanggil atau memanupulasi dari blok fungsi1 saja.

Pengertian Fungsi dalam Pemograman C++

Pengertian Fungsi dalam Pemograman C++

Posted by Yayat Ruhiyat On Selasa, 20 November 2012 1 komentar
Pengertian Fungsi ( function )
Function/fungsi adalah satu blok kode yang melakukan tugas tertentu atau satu blok instruksi yang di eksekusi ketika dipanggil dari bagian lain dalam suatu program.
Tujuan pembuatan fungsi adalah :
  1. Memudahkan dalam pembuatan program.
  2. Menghemat ukuran program. 
Keuntungan memakai fungsi :
  • Menguraikan tugas pemrograman rumit menjadi langkah-langkah yang lebih sederhana atau kecil.
  • Mengurangi duplikasi kode (kode yang sama ditulis berulang-ulang) dalam program.
  • Dapat menggunakan kode yang ditulis dalam berbagai program yang berbeda.
  • Memecah program besar menjadi kecil sehingga dapat dikerjakan oleh programmer-programmer atau dipecah menjadi beberapa tahap sehingga mempermudah pengerjaan dalam sebuah projek
  • Menyembunyikan informasi dari user sehingga mencegah adanya perbuatan iseng seperti memodifikasi atau mengubah program yang kita buat
  • Meningkatkan kemampuan pelacakan kesalahan, jika terjadi suatu kesalahan kita tinggal mencari fungsi yang bersangkutan saja dan tak perlu mencari kesalahan tersebut di seluruh program.
Bentuk umum Sebuah fungsi adalah sebagai berikut :

Tipedata namafungsi(daftarparameter)

{

/*Badan Fungsi*/


return nilaireturn; /* untuk tipe data bukan void */


}

Jenis-jenis fungsi pada C++
Ada dua jenis fungsi yaitu :

1. Void ( Fungi tanpa nilai balik ) 
 Fungsi yang void sering disebut juga prosedur. Disebut void karena fungsi tersebut tidak mengembalikan suatu nilai keluaran yang didapat dari hasil proses fungsi tersebut. 
Ciri-ciri dari jenis fungsi Void adalah sebagai berikut: 
  • Tidak adanya keyword return.
  • Tidak adanya tipe data di dalam deklarasi fungsi.
  • Menggunakan keyword void.
  • Tidak dapat langsung ditampilkan hasilnya.
  • Tidak memiliki nilai kembalian fungsi
  •  Keyword void juga digunakan jika suatu function tidak mengandung suatu parameter apapun.
  • Void : void tampilkan_jml (int a, int b) 
{
int jml;
jml = a + b;
cout<
}

Contoh fungsi void :
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void volume(int &vol, int p, int l, int t)
{ vol = p*l*t; }
main(){
int pj,lb,tg, hsl;
cout<<"Panjang = ";cin>>pj;
cout<<"Lebar = ";cin>>lb;
cout<<"Tinggi = ";cin>>tg;
volume(hsl,pj,lb,tg);
cout<<"\nVolume = "<<hsl;
getch();

}

Hasilnya :

 
2. NonVoid (Fungsi dengan nilai balik)
Fungsi non-void disebut juga function. Disebut non-void karena mengembalikan nilai kembalian yang berasal dari keluaran hasil proses function tersebut .

Ciri-ciri dari jenis fungsi non void adalah sebagai berikut:
  •  Ada keyword return
  •  Ada tipe data yang mengawali fungsi
  • Tidak ada keyword void
  • Memiliki nilai kembalian .  
  • Dapat dianalogikan sebagai suatu variabel yang memiliki tipe data tertentu 
  • Sehingga dapat langsung ditampilkan hasilnya  
  • Non-void : int jumlah (int a, int b)
Contoh fungsi non void :
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
int volume(int p, int l, int t)
{ int vol;
vol = p*l*t;
return vol; }
main(){
int pj,lb,hsl,tg;
cout<<"Panjang = ";cin>>pj;
cout<<"Lebar = ";cin>>lb;
cout<<"Tinggi = ";cin>>tg;
hsl=volume(pj,lb,tg);
cout<<"\nLuasnya = "<<hsl;
getch();
}

Hasilnya :

Pengertian Flowchart

Flowchart (Diagram alir) 

Flowchart atau diagram alir adalah sebuah diagram dengan simbol-simbol grafis yang menyatakan aliran algoritma atau proses yang menampilkan langkah-langkah yang disimbolkan dalam bentuk kotak, beserta urutannya dengan menghubungkan masing masing langkah tersebut menggunakan tanda panah. Diagram ini bisa memberi solusi selangkah demi selangkah untuk penyelesaian masalah yang ada di dalam proses atau algoritma tersebut.

1. Flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah
2. Merupakan cara penyajian dari suatu algoritma
3. Ada 2 macam flowchart:
· System flowchart:
Urutan proses dalam system dengan menunjukkan alat media input, output serta jenis penyimpanan dalam proses pengolahan data.
· Program flowchart:
Urutan instruksi yang digambarkan dengan symbol tertentu untuk memecahkan masalah dalam suatu program.

Pembuatan Flowchart

1. Tidak ada kaidah yang baku
2. Flowchart = gambaran hasil analisa suatu masalah
3. Flowchart dapat bervariasi antara satu pemrograman dengan pemrograman lainnya.
4. Secara garis besar ada 3 bagian utama:
· Input
· Proses
· Output
5. Hindari pengulangan yang tidak perlu dan logika yang berbelit sehingga jalannya proses menjadi singkat
6. Jalannnya proses digambarkan dari atas ke bawah dan diberikan tanda panah untuk memperjelas.
7. Sebuah Flowchart diawali dari satu titik START dan diakhiri dengan End.

Tujuan Flowchart

Tujuan utama penggunaan flowchart adalah untuk menyederhanakan rangkaian proses atau prosedur untuk memudahkan pemahaman pengguna terhadap informasi tersebut. Oleh karena itu, design sebuah flowchart harus ringkas, jelas, dan logis.

Simbol-Simbol

Gambar berikut adalah simbol flowchart yang umum digunakan.




Jenis-Jenis Diagram Alir

Sterneckert (2003) menyarankan untuk membuat model diagram alir yang berbeda sesuai dengan perspektif pemakai (managers, system analysts and clerks) sehingga dikenal ada 4 jenis diagram alir secara umum:
  1. Diagram Alir Dokumen, menunjukkan kontrol dari sebuah sistem aliran dokumen. 
  2. Diagram Alir Data, menunjukkan kontrol dari sebuah sistem aliran data. 
  3. Diagram Alir Sistem, menunjukkan kontrol dari sebuah sistem aliran secara fisik. 
  4. Diagram Alir Program, menunjukkan kontrol dari sebuah program dalam sebuah sistem. 






Simbol-simbol Flowchart dibagi 3 kelompok:


1.Flow Direction Symbols; dipakai untuk menggabungkan antara symbol yang satu dengan symbol lainnya. diataranya:

- Symbol Off-line Connector
- Symbol Connector
- Symbol Comunication Link

2.Processing symbols; menunjukkan jenis operasi pengolahan dalam suatu prosedur. diantaranya;

-Symbol Process
-Symbol Manual Operation
-Symbol Decision
-Symbol Predefined Process
-Symbol Terminal
-Symbol Off-line Storage
-Symbol Manual Input
-Symbol Keying Operation

3.Input-output symbols: menyatakan jenis peralatan yang digunakan sebagai media input atau output. diataranya :

-Symbol input/output
-Symbol magnetic-tape unit
-Symbol punched card
-Symbol disk and on-line storage
-Symbol display
-Symbol transmittal tape
-Symbol dokumen

Pengertian dan Perbedaan Antara ACSII dan EBCDIC

Pengertian dan Perbedaan Antara ACSII dan EBCDIC



Pengertian dan Perbedaan Antara ASCII dan EBCDIC
Pengertian EBCDIC
EBCDIC singkatan dari Extended Binary Coded Decimal Interchange Code merupakan kode 8 bit untuk huruf yang dipakai pada sistem operasi komputer merk IBM, seperti z/OS, OS/390, VM, VSE, OS/400, serta i5/OS. Kode EBCDIC ini juga digunakan untuk beberapa jenis komputer lain seperti Fujitsu-Siemens BS2000/OSD, HP MPE/iX, dan Unisys MCP. Kode ini merupakan pengembangan dari kode 6-bit yang dipakai untuk kartu berlubang (punched card) pada komputer IBM antara akhir tahun 1950an hingga awal tahun 1960an.
Variasi dari kode EBCDIC ini disebut CCSID 500 yang ditampilkan dalam format bilangan komputer hexadesimal. Kode 00 sampai 3F digunakan untuk huruf kendali, sedangkan kode 40 untuk spasi, dll.
Pengertian ASCII
ASCII Singkatan dari American Standard Code For Information Interchange yaitu merupakan sebuah kode standar yang digunakan dalam pertukaran informasi pada Komputer. Setiap simbol yang ada di keyboard memiliki kode ASCII. Sebagai contoh Huruf A memiliki kode ASCII 65; huruf a memiliki kode ASCII 97.
Kode ASCII 65 dalam implementasinya diterjemahkan ke kode Biner. 65 = 0100000197 = 01100001Jumlah kode ASCII adalah 255 kode. Kode ASCII 0..127 merupakan kode ASCII untuk manipulasi teks; sedangkan kode ASCII 128.255 merupakan kode ASCII untuk manipulasi grafik.
Kode ASCII sendiri dapat dikelompokkan lagi kedalam beberapa bagian:
·         Kode yang tidak terlihat simbolnya seperti Kode 10(Line Feed), 13(Carriage Return), 8(Tab), 32(Space).
·         Kode yang terlihat simbolnya seperti abjad (A..Z), numerik (0..9), karakter khusus (~!@#$%^&*()_+?:”{}).
·         Kode yang tidak ada di keyboard namun dapat ditampilkan. Kode ini umumnya untuk kode-kode grafik.
Dalam pengkodean kode ASCII memanfaatkan 8 bit. Pada saat ini kode ASCII telah tergantikan oleh kode UNICODE (Universal Code). UNICODE dalam pengkodeannya memanfaatkan 16 bit sehingga memungkinkan untuk menyimpan kode-kode lainnya seperti kode bahasa Jepang, Cina, Thailand dan sebagainya.
Perbedaan Antara ASCII dan EBCDIC
ASCII (American Standard Code for Information Interchange), atau yang biasa dikenal dengan ANSI x3.4, dan EBCDIC (Extended Binary Coded Decimal Interchange Code) merupakan serangkaian character encoding komputer. Walaupun terdapat begitu banyak jenis dari ASCII, semuanya pada dasarnya adalah sama dan ASCII encoding system banyak digunakan oleh ilmuwan komputer karena simplisitas (simplicity) dan kemampuan adaptasi (adaptability) yang dimilikinya.
Baik ASCII dan EBCDIC berdasarkan pada kode Baudot (Baudot code)-sebuah alternatif untuk kode Morse - namun mereka didesain untuk tujuan yang berbeda. Pada dasarnya, kode tujuh bit ASCII memungkinkan kedelapan MSB (Most Significant Bit) melakukan error checking, namun mayoritas sistem komputer kontemporer menggunaakn kode ASCII di atas 128 untuk extended character sets. Ketika ASCII merupakan sebuah character encoding set yang umum pada berbagai sistem komputer berbeda, EBCDIC merupakan sebuah character set khusus untuk mainframe IBM.
Berbeda dengan ASCII, EBCDIC menggunakan yang tersedia pada kedelapan bit dan untuk parity checking, namun EBCDIC memiliki lebih banyak kontrol karakter dibandingkan dengan ASCII. Walau begitu, keunggulan EBCDIC dibandingkan dengan ASCII terbatas pada lingkup kontrol karakter dan kesesuaian penggunaannya saja. Saat ini, karena EBCDIC merupakan character set yang hanya digunakan pada IBM, hanya masalah waktu saja hingga pada akhirnya membuat ASCII menjadi standar encoding system de jure, tidak lagi de facto.
Pengertian SBCDIC(Standard Binary Coded Decimal Interchange Code)
Kode ini disusun dari kombinasi 6 buah digit binary di tambah satu digit untuk parity check.
1. Mulai digunakan pada komputer generasi kedua.
2. Maksimal terbentuk 2 pangkat 6 sama dengan 64 kombinasi simbol
3. Menyatakan karakteristik A - S, 0 - 9 dan spesial karakter tertentu.
Dibagi atas dua zona yaiut : Alpha bit position, dan Numeric Bot Position
Pengertian EBCDIC (Extended Binary Coded Desimal Interchange Code)
1. Kode ini disusun dari kombinasi 8 buah digit binary ditambah dengan satu digit parity check
2. Mulai digunakan pada komputer generasi ketiga
3. Maksimal terbentuk 2 pangkat 8 sama dengan 256 kombinasi simbol
4. Menyatakan karakteristik A - Z, 0 - 9 dan spesila karakter.
5. Diciptakan oleh ANSI (Amerika Nasional Standard Information)
































































































































































































































































































SISTEM BILANGAN ( DESIMAL, BINER, OKTAL DAN HEXSADESIMAL )

SISTEM BILANGAN ( DESIMAL, BINER, OKTAL DAN HEXSADESIMAL )



Sistem Bilangan (Desimal, Biner, Oktal dan Hexadesimal)
  1. Sistem Bilangan Binary
Bilangan binery hanya mengenal angka 0 dan 1, sehingga bilangan biner mempunyai base 2.  untuk lebih jelasnya lihat Contoh:
    27          26           25            24       23      22      21     20
            128       64       32       16        8       4       2      1       
Penjumlahan:
Pada bilangan binary bila angka yang dijumlahkan lebih dari 1. Akan dipindahkan carry angka 1 ke angka sebelah kiri.
Untuk lebih jelasnya lihat rumus di bawah ini:
1.      0 + 0 = 0
2.      1 + 0 = 1
3.      0 + 1 = 1
4.      1 + 1 = 0 dan carry adalah 1
Contoh:
      111  1                 carry
00001101
10011101  +
         10101010                 hasil penjumlahan
Pengurangan:
Pada bilangan binary bila angka yang akan di kurangi masih belum dapat mencukupi nilainya, maka akan dipindahkan (carry) angka 1di sebelah kiri.
Untuk lebih jelasnya lihat rumus dibawah ini:
1.      0 – 0 = 0
2.      1 – 0 = 1
3.      0 – 1 = 1 dan carry yang diambil di sebelah kiri.
4.      1 – 1 = 0
Contoh:
               11    1                 carry
10110110
      11101  +
         10011001                 hasil penjumlahan
Perkalian
Perkalian bilangan binary dapat dilakukan dengan cara yang sama dengan perkalian bilangan decimal.
Untuk lebih jelasnya lihat rumus dibawah ini:
0 x 0 = 0
0 x 1 = 0
1 x 0 = 0
1 x 1 = 1
Pembagian
Pembagian bilangan binary dapat dilakukan dengan cara yang sama dengan pembagian bilangan decimal. Pembagian dengan digit biner 0 tidak mempunyai arti.
Untuk lebih jelasnya lihat rumus dibawah ini:
0 : 1 =  0
1 : 1 =  1
Contoh:
101         1111101       11001   
               101
                  101
                 101
                      0101
                         101
                           0
a.      Sistem Bilangan Octal
Bilagan octal mempunyai base 8, yaitu terdiri dari angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7. Dengan demikian setiaqp kenaikan nilai pada bilangan octal merupakan angka 8 pangkat n (8ⁿ), untuk lebih jelasnya, lihat kenaikan angka pada bilangan actal dibawah ini:
83         82          81        80    


Penjumlahan bilangan octal dapat dilakukan dengan cara yang sama dengan penjumlahan bilangan decimal.
Pertambahan octal dapat juga dilakukan dengan bantuan table dibawah ini:

0
1
2
3
4
5
6
7
0
0
1
2
3
4
5
6
7
1

2
3
4
5
6
7
10
2

4
5
6
7
10
11
3

6
7
10
11
12
4

10
11
12
13
5

12
13
14
6

14
15
7

16
Tabel pertambahan digit octal.
 
Dengan menggunakan tabel maka pertambahan menjadi:
Contoh :
25
          127  +
            14
            4
          1       +
          154
Pengurangan
Pengurangan bilangan octal dapat dilakukan dengan menggunakan table pertambahan digit octal
Contoh :
            154
            127   -
              25
Perkalian
Perkalian octal dapat dilakukan dengan menggunakan table:

0
1
2
3
4
5
6
7
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1

1
2
3
4
5
6
7
2

4
6
10
12
14
16
3

11
14
17
22
25
4

20
24
30
34
5

31
36
43
6

44
52
7

61
Tabel perkalian digit octal
Pembagian
Pembagian octal dapat dilakukan dengan cara seperti pembagian decimal:
Contoh:
14         250       16   
            14   -
             110
            110   - 
               0
a.      Sistem Bilangan Hexadesimal
Bilangan hexadesimal mempunyai base, yaitu terdiri dari angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9 ditambah huruf A, B, C, D, E, dan F sebagai realisasi angka 10 sampai 15. Dengan demikian setiaqp kenaikan nilai pada bilangan hexadesimal merupakan angka 16 pangkat n (16ⁿ), untuk lebih jelasnya, lihat kenaikan angka pada bilangan actal dibawah ini:
164       163       162        161      160    


Penjumlahan hexadecimal dapat juga dilakukan dengan bantuan tabel sebagai berikut :

0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
A
B
C
D
E
F
0
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
A
B
C
D
E
F
1

2
3
4
5
6
7
8
9
A
B
C
D
E
F
10
2

4
5
6
7
8
9
A
B
C
D
E
F
10
11
3

6
7
8
9
A
B
C
D
E
F
10
11
12
4

8
9
A
B
C
D
E
F
10
11
12
13
5

A
B
C
D
E
F
10
11
12
13
14
6

C
D
E
F
10
11
12
13
14
15
7

E
F
10
11
12
13
14
15
16
8

10
11
12
13
14
15
16
17
9

12
13
14
15
16
17
18
A

14
15
16
17
18
19
B

16
17
18
19
1A
C

18
19
1A
1B
D

1A
1B
1C
E

1C
1D
F

1E